METODE ILMIAH
Metode ilmiah atau proses ilmiah (bahasa Inggris: scientific method) merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
Metode ilmiah atau proses ilmiah (bahasa Inggris: scientific method) merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi Metode
menurut para ahli:
# ROTHWELL & KAZANAS
Metode adalah cara, pendekatan, atau proses untuk
menyampaikan informasi
# TITUS
Metode adalah rangkaian cara dan langkah yang
tertib dan terpola untuk menegaskan bidang keilmuan.
# MACQUARIE
Metode adalah suatu cara melakukan sesuatu,
terutama yang berkenaan dengan rencana tertentu
# WIRADI
Metode adalah seperangkat langkah (apa yang harus
dikerjakan) yang tersusun secara sistematis (urutannya logis)
# DRS. AGUS M. HARDJANA
Metode adalah cara yang sudah dipikirkan
masak-masak dan dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah tertentu guna
mencapai tujuan yang hendak dicapai
Karakteristik metode ilmiah
Metode ilmiah bergantung pada karakterisasi yang
cermat atas subjek investigasi. Dalam proses karakterisasi, ilmuwan
mengidentifikasi sifat-sifat utama yang relevan yang dimiliki oleh subjek yang
diteliti. Selain itu, proses ini juga dapat melibatkan proses penentuan
(definisi) dan pengamatan-pengamatan yang dimaksud seringkali memerlukan
pengukuran dan perhitungan yang cermat. Proses pengukuran dapat dilakukan
terhadap objek yang tidak dapat diakses atau dimanipulasi seperti bintang atau
populasi manusia. Hasil pengukuran secara ilmiah biasanya ditabulasikan dalam
table. Digambarkan dalam bentuk grafik atau dipetakan dan diproses dengan
penghitungan statistika seperti korelasi dan regresi.
Pada umumnya terdapat empat karakteristik
penelitian ilmiah :
1.
Sistematik
Berarti suatu penelitian harus disusun dan
dilaksanakan secara berurutan sesuai pola dan kaidah yang benar, dari yang
mudah dan sederhana sampai yang kompleks.
2. Logis
Suatu penelitian dikatakan benar bila dapat
diterima akal dan berdasarkan fakta empirik. Pencarian kebenaran harus
berlangsung menurut prosedur atau kaidah bekerjanya akal yaitu logika. Prosedur
penalaran yang dipakai bias dengan prosedur induktif yaitu cara berpikir untuk
menarik kesimpulan umum dari berbagai kasus individual (khusus), atau prosedur
deduktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus dari
pernyataan yang bersifat umum.
3.
Empirik
Artinya suatu penelitian yang didasarkan pada
pengalaman sehari-hari, yang ditemukan atau melalui hasil coba-coba yang
kemudian diangkat sebagai hasil penelitian. Landasan empirik ada tiga yaitu :
a)
Hal-hal empirik selalu memiliki persamaan dan perbedaan (ada
penggolongan atau perbandingan satu sama lain).
b)
Hal-hal empirik selalu berubah-ubah sesuai dengan waktu.
c) Hal-hal
empirik tidak bisa secara kebetulan,melainkan ada penyebabnya.
4.
Replikatif
Artinya suatu penelitian yang pernah dilakukan
harus di uji kembali oleh peneliti lain dan harus memberikan hasil yang sama
bila dilakukan dengan metode, kriteria, dan kondisi yang sama. Agar bersifat
replikatif, penyusunan definisi operasional variable menjadi langkah penting
bagi seorang peneliti
Langkah – langkah metode ilmiah :
a. Perumusan masalah; yang dimaksud dengan
masalah yaitu pernyataan apa, mengapa, ataupun bagaimana tentang
obyek yang teliti. Masalah itu harus jelas batas-batasnya serta dikenal
faktor-faktor yang mempengaruhinya.
b. Penyusunan hipotesis; yang dimaksud hipotesis yaitu suatu
pernyataan yang menunjukkan kemungkinan jawaban untukmemecahkan masalah yang
telah ditetapkan. Dengan kata lain, hipotesis merupakan dugaan yang tentu saja
didukung oleh pengetahuan yang ada. Hipotesis juga dapat dipandang sebagai jawaban
sementara dari permasalahan yang harus diuji kebenarannya dalam suatu
obserevasi atau eksperimentasi.
c. Pengujian hipotesis; yaitu berbagai usaha pengumpulan fakta-fakta yang
relevan dengan hipotesis yang telah diajukan untuk dapatmemperlihatkan apakah
terdapat fakta-fakta yang mendukung hipotesis tersebut atau tidak. Fakta-fakta
ini dapat diperoleh melalui pengamatan langsung dengan mata atau teleskop atau
dapat juga melalui uji coba atau eksperimentasi, kemudian fakta-fakta itu
dikumpulkan melalui penginderaan.
d. Penarikan kesimpulan; penarikan kesimpulan ini didasarkan atas
penilaian melalui analisis dari fakta (data) untuk melihat apakah
hipotesis yang diajukan itu diterima atau tidak. Hipotesis
itu dapat diterima bila fakta yang terkumpul itumendukung pernyataan hipotesis.
Bila fakta tidak mendukung maka hipotesis itu ditolak. Hipotesis yang diterima
merupakan suatu pengetahuan yang kebenarannya telah diuji secara ilmiah, dan
merupakan bagian dari ilmu pengetahuan. Keseluruhan langkah tersebut di atas
harus ditempuh melaluiurutan yang teratur, langkah yang satu merupakan landasan
bagi langkah berikutnya. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa ilmu
pengetahuan merupakan pengetahuan yang disusun secara
sistimatis, berlaku umum dan kebenarannya telah teruji secara empiris.
Source :
0 komentar:
Posting Komentar